Penerapan Metode Storytelling Terhadap Peningkatan Maharah Kalam Berbahasa Arab Pada Siswi Kelas X MA Jamilurrahman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2023/2024

Pricillia Anggita Sari, mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Arab
dengan NIM 201.372.041, melakukan penelitian pada tahun 2024 dengan judul
“Penerapan Metode Storytelling Terhadap Peningkatan Maharah Kalam Siswi
Kelas X Ma Jamilurrahman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2023/2024”
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswi di
MA Jamilurrahman Yogyakarta sering mengalami kesulitan dalam berbicara
Bahasa Arab karena kekurangan keberanian, pemahaman dan minat, serta
kurangnya variasi dalam metode pembelajaran. Oleh karena itu, metode
storytelling memberikan alternatif yang kreatif dan inovatif guna meningkatkan
maharah kalam. Tujuan penelitian ini mengetahui penerapan Metode
Storytelling dalam meningkatkan maharah kalam siswi kelas X MA
Jamilurrahman Yogyakarta dan mengetahui implikasi dari penerapan dari
peningkatan maharah kalam siswi dengan menggunakan metode storytelling di
kelas X MA Jamilurrahman Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan Kualitatif dilakukan
dengan cara wawancara dan observasi untuk mencari data deskriptif yang
mendalam tentang pengalaman individu atau kelompok terhadap fenomena yang
diteliti. Sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara tes untuk
mencari data pengukuran kemampuan maharah kalam secara numerik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan persentase
skor rata-rata di setiap aspek penilaian maharah kalam, dapat diuraikan sebagai
berikut: (a) kefashihan meningkat dari 50% dengan kualifikasi cukup pada siklus
I menjadi 78% dengan kualifikasi tinggi pada siklus II, (b) Intonasi meningkat
dari 59% dengan kualifikasi cukup pada siklus I menjadi 75% dengan kualifikasi
tinggi pada siklus II, (c) Tata Bahasa meningkat dari 69% dengan kualifikasi
cukup pada siklus I menjadi 84% dengan kualifikasi tinggi pada siklus II, (d)
keberanian meningkat dari 50% dengan kualifikasi cukup pada siklus I menjadi
84% dengan kualifikasi tinggi pada siklus II, (e) Pemahaman meningkat dari
74% dengan kualifiaksi tinggi pada siklus I menjadi 85% dengan kualifikasi
tinggi pada siklus II. Kesimpulan yang dapat diambil ialah metode storytelling
dapat meningkatkan maharah kalam siswi pada pembelajaran Bahasa Arab dan
metode storytelling memiliki implikasi positif dalam peningkatan maharah
kalam.

Kata Kunci: Metode Storytelling, Maharah Kalam, Bahasa Arab