UPAYA PONDOK PESANTREN MODERN DAARUL FALAAH MUHAMMADIYAH MERDEN BANJARNEGARA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMA’AH SANTRI KELAS 9 PUTRA TAHUN PELAJARAN 2024/2025

“Muhammad Ibnu Wahyudin. 211.371.059. Upaya Pondok Pesantren Modern Daarul Falaah Merden Banjarnegara Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Shalat Berjama’ah Santri Kelas 9 Putra Tahun Ajaran 2024/2025. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikam Agama Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, 2025.”
Shalat berjama’ah memiliki peran penting dalam pembentukan karakter santri, khususnya dalam menanamkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kebersamaan. Pondok Pesantren Modern Daarul Falaah Muhammadiyah Merden Banjarnegara menjadikan shalat berjama’ah sebagai bagian penting dari pendidikan, namun masih menghadapi kendala kedisiplinan di kalangan santri kelas 9. Meski telah dilakukan berbagai upaya seperti ceramah, pengawasan, dan sanksi edukatif, efektivitasnya perlu dievaluasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan mengkaji upaya konkret pesantren dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama’ah secara sistematis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus, bertujuan untuk memahami upaya Pondok Pesantren Modern Daarul Falaah Muhammadiyah Merden Banjarnegara dalam meningkatkan kedisiplinan shalat berjama’ah santri kelas 9 putra. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan mudir, pamong, musyrif, dan santri, observasi partisipatif terhadap pelaksanaan shalat berjama’ah, serta dokumentasi dari arsip dan dokumen resmi pesantren. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan, reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dan mengevaluasi faktor pendukung maupun penghambat dalam proses pembinaan disiplin ibadah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan santri kelas 9 putra kurang disiplin dalam shalat berjama’ah meliputi lemahnya kesadaran pribadi, rendahnya motivasi spiritual, pengaruh lingkungan negatif, kelelahan, dan manajemen waktu yang buruk. Upaya pesantren dalam meningkatkan kedisiplinan dilakukan melalui teguran dan sanksi, jadwal piket, keteladanan pamong dan musyrif, serta penguatan motivasi spiritual melalui pengajian dan tausiyah. Adapun kendala yang dihadapi mencakup terbatasnya jumlah pamong, kurangnya internalisasi nilai ibadah, sikap masa bodoh sebagian santri, serta pengaruh budaya kamar dan dinamika kelompok.
Kata Kunci: Kedisiplinan, Shalat Berjama’ah, Santri, Pesantren, Modern