Konsep Belajar dalam Surah Al-'Alaq Ayat 1-5 Menurut Perspektif Tafsir Ibnu Katsir

Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah
Ta’ala kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang menjelaskan pentingnya kegiatan belajar
dalam kehidupan manusia. Surah Al-’Alaq terdapat perintah membaca yang
berkaitan dengan belajar, yang dapat dipahami lebih dalam dengan menggunakan
ilmu tafsir. Tafsir Ibnu Katsir adalah kitab tafsir yang sangat fenomenal di kalangan
para ulama, bahkan tafsir Ibnu Katsir dijadikan sebagai rujukan utama para
mufassir di berbagai negara termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mendeskripsikan penafsiran surah Al-‘Alaq ayat 1-5 menurut perspektif tafsir Ibnu
Katsir dan (2) mendeskripsikan konsep belajar yang terkandung dalam surah Al-
‘Alaq ayat 1-5.
Penelitian ini menggunakan pendekatan dekstriptif-analitik yang termasuk
ke dalam penelitian kepustakaan atau library research yang menjadikan bahan�bahan pustaka sebagai sumber data. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini analisis isi atau content analysis. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka tertulis seperti
buku, jurnal, majalah, catatan, transkip, karya-karya monumental dan lain
sebagainya.
Penelitian ini memperoleh simpulan bahwa: (1) Tafsir surah Al-‘Alaq ayat
1-5 perspektif tafsir Ibnu Katsir adalah: Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu
pertama yang berbicara tentang rahmat pertama yang Allah Ta’ala berikan kepada
hamba-Nya. Allah Ta’ala dengan kemurahan-Nya mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya kemudian Allah memuliakan mereka dengan ilmu.
Surah ini juga menjelaskan bahwa ilmu berada di akal pikiran, lisan, dan terkadang
berada di tulisan. Kata ‘pena’ pada ayat 4 yang menerangkan bahwa ilmu harus
diikat dengan tulisan sebagaimana yang disebutkan dalam atsar “Ikatlah ilmu
dengan tulisan”. (2) Konsep belajar dalam surah Al-‘Alaq ayat 1-5 perspektif Ibnu
Katsir adalah: Teori belajar humanistik; Allah menjadikan manusia mulia dengan
ilmu agar layak berjalan di muka bumi sebagai hamba yang mulia. Tujuan belajar;
Allah mengajarkan manusia apa yang manusia tidak ketahui. Keterampilan belajar;
Allah memerintahkan manusia untuk membaca berulang kali dan mengikat ilmu
dengan tulisan. Motivasi belajar; Allah memberikan taufik atau kesadaran ke dalam
hati manusia agar mereka mau belajar dan hal ini termasuk ke dalam motivasi
intrinsik. Motivasi ekstrinsik berupa kewajiban yang ditetapkan Allah untuk
menuntut ilmu serta tawaran bonus atau ganjaran berupa mendapatkan rahmat dan
jalan kemudahan menuju surga. Gaya belajar; Gaya belajar auditori dengan banyak
mendengar, gaya belajar visual dengan melihat objek atau sumber belajar, dan gaya
belajar kinestetik dengan gerakan tangan atau menulis/ mencatat ilmu. Alat belajar;
pena. Allah mengajarkan manusia untuk menulis atau mengikat ilmu yang dimiliki
dengan pena.

Kata Kunci: Konsep Belajar, Surah Al-‘Alaq Ayat 1-5, Tafsir Ibnu Katsir