PERAN ZIKIR DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI MAHASISWI STITMA YOGYAKARTA TAHUN 2025

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya kesadaran spiritual sebagian mahasiswi meskipun berada di lingkungan pendidikan Islam berbasis pesantren. Zikir sebagai bentuk ibadah dalam Islam tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam pembentukan karakter Islami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana peran zikir dalam membentuk karakter Islami mahasiswi STITMA Yogyakarta tahun 2025.
Rumusan masalah yang diangkat adalah: bagaimana peran zikir dalam pembentukan karakter Islami mahasiswi STITMA Yogyakarta? Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap mahasiswi semester II sampai VIII.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zikir memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk karakter Islami mahasiswi melalui indikator keikhlasan, tawakal, sabar, syukur, muhasabah, taqarrub, ketenangan hati, dan pengendalian diri dalam perilaku sosial. Kesimpulannya, zikir berperan sebagai media pembinaan ruhani dan kontrol moral yang efektif di lingkungan perguruan tinggi Islam, dan penting untuk diintegrasikan dalam aktivitas akademik maupun non-akademik.

Kata Kunci: Zikir, Karakter Islami, Mahasiswi, Pendidikan Islam.

This study is based on the phenomenon of weakened spiritual awareness among some female students, despite being in an Islamic education environment. Dhikr (remembrance of Allah) in Islam is not merely a ritual act, but serves as an effective tool in shaping Islamic character. This research aims to examine the role of dhikr in the formation of Islamic character among female students at STITMA Yogyakarta in 2025.
The main research question is: how does dhikr contribute to the development of Islamic character in STITMA female students? This study employs a descriptive qualitative method with data collected through observation, in-depth interviews, and documentation involving students from semesters II to VIII.
The findings show that dhikr significantly contributes to the development of students' Islamic character through indicators such as sincerity, reliance (tawakkul), patience, gratitude, self-reflection (muhasabah), closeness to Allah (taqarrub), inner peace, and behavioral control in social interactions. In conclusion, dhikr functions as a spiritual development tool and an effective moral regulator within Islamic higher education, and should be integrated into both academic and non-academic activities.

Keywords: Dhikr, Islamic Character, Female Students, Islamic Education.