KORELASI ANTARA PENGUASAAN HAFALAN AL-QURAN DAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SANTRI KELAS VIII SALAFIYAH WUSTHO ICBB PUTRA YOGYAKARTA

“Juantara.211372050. Korelasi Penguasaan Hafalan Al Quran Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Santri kelas VIII Salafiyyah Wustho ICBB Putra Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, 2025.”

Penguasaan hafalan Al-Qur’an merupakan bentuk aktivitas bahasa yang melibatkan keterampilan reseptif dan retentif yang kuat, sehingga diduga memiliki keterkaitan dengan keterampilan berbicara Bahasa Arab. Namun, masih sedikit penelitian yang secara spesifik mengkaji hubungan antara hafalan Al-Qur’an dan keterampilan berbicara Bahasa Arab secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat hubungan antara penguasaan hafalan Al-Qur’an dan keterampilan berbicara Bahasa Arab santri kelas VIII Salafiyah Wustho ICBB Putra?” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara penguasaan hafalan Al-Qur’an dengan keterampilan berbicara Bahasa Arab pada santri kelas VIII putra di Salafiyah Wustho Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel berjumlah 97 santri yang diambil dengan teknik random sampling untuk memastikan representasi populasi yang adil. Data dikumpulkan melalui dokumentasi nilai hafalan Al-Qur’an dan keterampilan berbicara Bahasa Arab yang diperoleh dari guru pengampu. Analisis data dilakukan menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji korelasi Spearman karena data tidak berdistribusi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan hafalan Al-Qur’an dan keterampilan berbicara Bahasa Arab (p > 0,05). Temuan ini menyiratkan bahwa tingginya hafalan tidak serta merta menjamin kemampuan berbicara Bahasa Arab yang baik, sehingga dibutuhkan pendekatan pembelajaran tambahan seperti praktik percakapan, pembiasaan bahasa, dan metode komunikatif. Peneliti merekomendasikan agar pengembangan keterampilan berbicara difokuskan melalui pelatihan intensif dan lingkungan berbahasa yang mendukung, di samping tetap mempertahankan kualitas hafalan Al-Qur’an.
Kata kunci: Hafalan Al-Qur’an, keterampilan berbicara, Bahasa Arab, santri, random sampling, korelasi Spearman