PENERAPAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK PADA PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH ISLAMIC CENTRE BIN BAZ PUTRI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pendidikan karakter dalam
membentuk perilaku positif siswa serta adanya variasi dalam interaksi sosial di
lingkungan sekolah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan teori
interaksionisme simbolik pada pendidikan karakter siswa kelas X Madrasah Aliyah
Islamic Centre Bin Baz Putri Yogyakarta tahun ajaran 2024/2025, 2) Faktor pendukung
dan Penghambat penerapan teori interaksionisme simbolik pada pendidikan karakter
siswa kelas X Madrasah Aliyah Islamic Centre Bin Baz Putri Yogyakarta tahun ajaran
2024/2025.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dengan pendekatan
fenomenologi yang mana masuk ke dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakann yaitu observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan dari hasil informasi yang relevan. Uji keabsahan data menggunakan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian pada skripsi ini menunjukkan penerapan teori interaksionisme
simbolik pada pendidikan karakter siswa kelas X Madrasah Aliyah Islamic Centre Bin
Baz Putri Yogyakarta yaitu, 1) Mind dalam komunikasi guru dan siswa kelas X
Madrasah Aliyah Islamic Centre Bin Baz Putri Yogyakarta menghasilkan simbol�simbol verbal dan nonverbal yang telah disepakati bersama, seperti gestur pemeriksaan
atribut, ekspresi wajah, dan nada bicara, yang dipahami siswa sebagai pesan
kedisiplinan, adab, dan amanah. 2) Self dalam komunikasi terbagi menjadi: a) self guru,
di mana guru mampu menempatkan diri sesuai situasi dan menjadi teladan (uswatun
hasanah) dalam berpakaian, berbicara, dan bersikap; b) self siswa, di mana siswa
berada pada tahap play stage (meniru perilaku guru dan lingkungan) dan games stage
(memainkan peran sosial secara sadar), sehingga siswa belajar menyesuaikan diri dan
menjalankan peran sebagai individu yang disiplin dan beradab. 3)
Society menunjukkan adanya hubungan baik antara guru dan siswa, di mana mereka
aktif membentuk kesepakatan sosial melalui pembiasaan dan keteladanan, seperti
salam, gotong royong, dan piket kelas, yang membentuk simbol-simbol sosial dan
norma di lingkungan sekolah. Faktor pendukung penerapan teori interaksionisme
simbolik pada pendidikan karakter siswa meliputi keteladanan guru, pemahaman dan
penggunaan simbol-simbol sosial, interaksi intensif guru-siswa dan lingkungan sosial
yang mendukung. Sedangkan faktor penghambat seperti pengaruh eksternal yang
kontradiktif, keterbatasan konsistensi guru dan keragaman latar belakang siswa.
Kata Kunci: Teori Interaksionisme Simbolik, Pendidikan Karakter, Fenomenologi