IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN METODE BIN BAZ (MBB) DALAM BACAAN AL-QUR’AN PADA SANTRI SALAFIYAH WUSTHO KELAS VII DI ISLAMIC CENTER BIN BAZ YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025

“Muhammad Fikri Hidayat. (211371041). Implementasi Metode Bin Baz (MBB) dalam Meningkatkan Kemampuan Bacaan Al-Qur’an pada Santri Salafiyah Wustho Kelas VII di Islamic Center Bin Baz Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, 2025.”
Rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an di kalangan remaja, termasuk di tingkat sekolah setingkat Salafiyah Wustho, menjadi persoalan serius dalam pendidikan agama Islam di Indonesia. Banyak lembaga pendidikan yang masih mengandalkan metode tradisional yang kurang efektif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih sistematis dan sesuai dengan kaidah tajwid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Metode Bin Baz (MBB) dalam meningkatkan kemampuan bacaan Al-Qur’an santri kelas VII di Salafiyah Wustho Islamic Center Bin Baz Yogyakarta serta untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi ustaz pengajar metode Bin Baz, santri kelas VII, serta pengelola pendidikan di Salafiyah Wustho. Penulis juga terlibat langsung sebagai ustaz pendamping dalam proses pembelajaran. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan triangulasi.
Hasil penelitian Implementasi Metode Bin Baz (MBB) pada santri kelas VII Salafiyah Wustho ICBB dilaksanakan melalui tiga tahapan utama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan dilakukan dengan menyusun strategi belajar berdasarkan kurikulum enam jilid yang disesuaikan dengan kemampuan santri dan jadwal harian. Pelaksanaan menggunakan metode talaqqi-musyafahah dalam halaqah kecil dengan pengulangan (takrir) agar bacaan sesuai tajwid. Evaluasi dilakukan secara rutin melalui ujian tahsin dan observasi langsung, serta diperkuat laporan guru dan koordinator tahfidz. Faktor pendukung keberhasilan metode ini adalah guru yang kompeten, lingkungan belajar kondusif, dan sistem halaqah yang fokus dan personal. Kurikulum yang sistematis serta evaluasi berkelanjutan turut menunjang efektivitas metode ini. Namun, terdapat hambatan seperti keterbatasan waktu, kurangnya kedisiplinan, dan perbedaan kemampuan santri. Untuk mengatasi hal tersebut, lembaga menerapkan pemetaan kemampuan, mengoptimalkan waktu belajar, dan meningkatkan pengawasan.
Kata Kunci: Implementasi, Metode Bin Baz, Bacaan Al-Qur’an, Santri.