ANALISIS NILAI MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF ULAMA AHLI TAFSIR DAN IMPLEMENTASINYA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

“Nuha Nafisah. (211371031). Analisis Nilai Moderasi Beragama Perspektif Ulama Ahli Tafsir dan Implementasinya Melalui Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, 2025”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai moderasi beragama perspektif ulama ahli tafsir dan penerapannya dalam pendidikan Agama Islam. Data menyatakan bahwa kasus kekerasan di sekolah telah mencapai 293 kasus hingga September 2024. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam berperan penting dalam menanamkan sikap moderat pada generasi muda, yang mengajarkan sikap toleran dan menghargai perbedaan. Penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana penerapan nilai moderasi dalam proses pembelajaran PAI guna menciptakan generasi Muslim yang moderat dan mampu membangun kehidupan yang damai di lingkungan majemuk.
Fokus penelitian ini yaitu menganalisis nilai moderasi beragama yang terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an berdasarkan penafsiran Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan M. Quraish Shihab. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis studi literatur yang menggunakan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Penulis menggunakan pendekatan tafsir maudhu’i dengan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas moderasi beragama. Data penelitian diperoleh dari buku-buku tafsir Al-Qur’an dan seluruh dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggabungkan antara analisis isi, analisis tematik, dan analisis komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai moderasi dari sudut pandang penafsiran Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan M. Quraish Shihab dalam beberapa ayat Al-Qur’an memiliki persamaan dan perbedaan. Nilai moderasi yang sama dalam perspektif ketiga penafsiran tersebut yaitu adil tanpa memandang perbedaan keyakinan, bersikap lemah lembut dan tidak kasar, serta seimbang dalam beribadah dan tidak berlebih-lebihan, adil ketika melakukan perdamaian, cinta damai dengan menjaga persatuan di antara sesama Muslim, toleransi dengan berbuat baik dan adil kepada orang-orang kafir dan memberikan hak kebebasan beragama, serta membangun dialog antar agama. Adapun perbedaan ketiga penafsiran tersebut yaitu pada nilai wasath. Dalam perspektif Ibnu Katsir, nilai wasath berarti pilihan terbaik, dalam perspektif Al-Qurthubi berarti paling terpuji, dan dalam perspektif M. Quraish Shihab berarti teladan serta moderat. Nilai moderasi tersebut dapat diterapkan melalui pendidikan agama Islam, baik secara teoritis maupun praktis. Penerapan secara teoritis terlihat dalam kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyatakan agar nilai-nilai moderasi diintegrasikan dalam pembelajaran PAI. Adapun penerapan secara praktis dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu: perencanaan yang dimulai dengan menentukan tujuan, pelaksanaan dengan mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata, dan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan penerapan nilai moderasi beragama dalam PAI, salah satunya menggunakan skala likert.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Implementasi, Moderasi