MANAJEMEN KURIKULUM PESANTREN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI PONDOK PESANTREN AINUL YAKIN GUNUNGKIDUL

“Rafly Billy Limnata. (211.371.045). Manajemen Kurikulum Pesantren Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pesantren Ainul Yakin Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, 2025.”
Penelitian ini didasarkan pada teori mengenai manajemen kurikulum dalam konteks pendidikan khusus, khususnya pada pondok pesantren yang menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Latar belakang penelitian ini adalah adanya kebutuhan untuk mengelola kurikulum yang efektif dan relevan bagi ODGJ di Pesantren Ainul Yakin Gunungkidul, yang memiliki pendekatan pendidikan dan rehabilitasi yang khas serta bertujuan memulihkan dan mengembangkan potensi santri ODGJ secara holistik, meliputi aspek keagamaan, terapi, dan social.
Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggali secara mendalam manajemen kurikulum yang diterapkan di Pesantren Ainul Yakin Gunungkidul. Metode penelitian meliputi observasi langsung, wawancara dengan pengelola dan pengasuh pesantren, serta dokumentasi untuk memperoleh data mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum bagi ODGJ.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa manajemen kurikulum di Pesantren Ainul Yakin mengintegrasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi secara sistematis untuk mendukung rehabilitasi dan pendidikan ODGJ. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan kemampuan, minat, dan bakat individu santri, serta mengkombinasikan pendidikan agama, terapi, dan aktivitas sosial agar santri dapat menjadi pribadi yang mandiri, beriman, dan produktif. Hambatan yang ditemukan antara lain keterbatasan sumber daya dan stigma masyarakat, yang diatasi dengan pendekatan inklusif dan peningkatan kapasitas pengasuh. Solusi yang dilakukan antara lain dengan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak eksternal, meningkatkan pelatihan bagi tenaga pendidik, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi stigma terhadap ODGJ Penelitian ini menyarankan agar manajemen kurikulum terus dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak dan menyesuaikan dengan kebutuhan ODGJ agar proses rehabilitasi dan pendidikan dapat berjalan optimal.

Kata Kunci: Manajemen, Kurikulum, Pesantren, ODGJ